Kelas ibu balita merupakan kelas untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman antar ibu balita tentang kebutuhan balita. Nah kelas ini merupakan satu program untuk memanfaatkan buku KIA dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Sama seperti kelas ibu hamil, tetapi memang kebutuhannya saja yang berbeda. Kelas ibu balita masih jarang diadakan, karena merupakan program baru dan belum tersosialisasi penuh ke seluruh indonesia, bahkan banyak bidan yang belum mengetahui tentang kelas ini. Kebetulan, untuk tugas akhir saya dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah adalah membuat inovasi kelas ibu balita di suatu daerah. Akhirnya saya membuat kelas ibu balita di wilayah posyandu Alamanda RW 05 Kelurahan Cigadung Kecamatan Cibeunying Kaler wilayah kerja Puskesmas Neglasari Kota Bandung.
Karena tugas akhir saya jenisnya inovasi, yang berbeda dengan teman-teman lainnya seperti penelitian, studi literatur dan studi kasus, perjalanan saya sampai terselesaikannya kelas ini cukup lama. Untuk membuat inovasi tugas akhir, cukup memakan waktu dan biaya. Waktu yang saya habiskan untuk pelaksanaan yaitu selama 3 minggu, itu untuk pelaksanaannya saja, belum untuk persiapannya kurang lebih 1 bulan, itupun harus terpotong potong karena padatnya jadwal semester VI kebidanan.
Persiapan dan pelaksanaan yang saya lakukan diantaranya :
- mencari tempat atau daerah yang sesuai untuk diadakan kelas ibu balita, melakukan advokasi pada tokoh masyarakat didaerah tersebut.
- membuat proposal kelas ibu balita sebagai syarat pembuatan surat kesbang dan tembusan untuk dinas kesehatan ke puskesmas.
- membuat persiapan untuk sosialisasi. sosialisasi ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan kelas ibu balita seperti apa kepada masyarakat, dan membuat kesepakatan tentang jadwal pelaksanaan.
- pelaksanaan yang dilakukan selama 3 minggu, dilakukan 2x dalam seminggu, total pertemuan sebanyak 6 x pertemuan kelas ibu balita.
Biaya yang harus saya keluarkan kurang lebih 1 juta rupiah, untuk keperluan alat dan bahan kelas ibu balita, makanan ringan untuk ibu balita, biaya transportasi untuk bidan dan kader yang telah membantu. Tidak untuk penelitian, studi literatur dan studi kasus, mungkin tidak sebesar itu biaya yang harus dikeluarkan.
Kelas ibu balita di bagi ke dalam 3 kelompok, yaitu kelas 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun. Materinya pun disesuaikan dengan kebutuhan ibu balita seperti yang ada pada pedoman dan pegangan fasilitator kelas ibu balita.
Alhamdulilah, pembimbing saya mengarahkan tugas akhir ini dengan baik, saya sadar bahwa inovasi walau banyak memakan waktu dan biaya, namun dirasakan besar manfaatnya oleh saya sendiri yang dapat mengaplikasikan ilmu dikelas ke lapangan sesungguhnya, membantu masyarakat untuk menerima ilmu tentang kebutuhan balitanya, juga untuk membantu program puskesmas.Selain itu, menurut para senior, saat sidang, untuk inovasi tidak terlalu sulit, karena yang ditanyakan adalah seputar apa yang kita lakukan. Berbeda dengan penelitian yang akan ditanya seputar biostatistik dan metode penelitian, dengan literatur yang harus molotok tentang berbagai sumber yang didapatkan, dan studi kasus yang harus menguasai ilmu tentang kasus yang dia ambil, misalnya masalah PEB atau pre eklampsi berat, dia harus menguasai seluruhnya tentang itu, dari mulai gejala, patofisiologi, dan penanganannya.
Ini dia foto - foto kegiatan kelas ibu balita yang telah saya lakukan :
Sosialisasi kelas ibu balita >>
<< kelas ibu balita dirumah ibu ririn (ibu balita)
<< Diskusi, bertukar pengalaman dan pemberian materi
role play atau praktek cara atau posisi menyusui langsung di praktekan oleh ibu balita menggunakan phantom bayi >>
<< foto bersama dengan kelas ibu balita A (usia 0-1 tahun )
<< dihadiri oleh dosen pembimbing, bidan puskesmas dan kader posyandu
inspiratif kak..
BalasHapus